Ramadhan Momentum Riyadhah Menjaga Kehambaan Untuk Sukses Liqo Kepada Allah

Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah Almukarrom Buya DR Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi, S.Ag,M.Hum

Simalungun, tnaj.or.id – Ribuan jemaah Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah (TNAJ) memenuhi Pondok Pesantren Yayasan Buya DR Syekh Salman Daim, Bandar Rejo, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.

Kedatangan para jemaah ini mengikuti Shalat Idul Fitri di Rumah Ibadah Suluk (RIS) Darus Shofa Li Ahlil Wafa Bandar Tinggi bersama Mursyid TNAJ Almukarrom Buya DR Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi, S.Ag, M.Hum, Senin (31/3/2025).

Pada Idul Fitri 1446 H tahun 2025, ini Buya DR Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi dalam tausiyahnya mengajarkan kepada para jemaah memaknai puasa ramadhan sebagai momentum menjaga kehambaan kepada Allah hingga sampai kepada Allah.

Ada 10 syarat yang diajarkan Buya DR Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi menjadi hamba sebagai kunci agar liqo atau sampai bertemu kepada Allah. Yang pertama, I’ tishom Billah, yang kedua Ridho atas pemberian Allah, ketiga Ruju’ Ilallah, keempat Fakir Ilallah, kelima Inabah, keenam Asshabru Ma’allahi, ketujuh Inqita’ Ilallah, kedelapan Istiqomah (qiyam hatinya hanya kepada Allah, kesembilan Tawakkal Alallahi dan kesepuluh Taslim Alallahi.

Pada kesempatan itu juga, Buya DR Syekh Muhammad Nur Ali menerangkan tentang makna puasa ramadhan sebagai momentum untuk mendawroh rohaniyah kembali pada titik nol sehingga kembali fitri.

“Fitri ada dua. Pertama Fitri kembalinya kebiasaan yang biasanya tidak bisa makan dan lainnya pada siang hari di bulan puasa ramadhan, setelah bulan Syawal diperbolehkan kembali. Sedangkan pengertian Fitri yang kedua yakni kembalinya hati manusia untuk suci atau bersih dari selain mengingat Allah (Zikrullah),” sebut Buya DR Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi.

Usai pelaksanaan shalat idul fitri, para jemaah berziarah ke makom Buya Sepuh silsilah ke 36 pendiri Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah Allahyarham Buya DR Syekh Salman Daim dan bersilaturahmi dengan Umi sepuh di kediamannya. (*)

Add a Comment

Your email address will not be published.