Suluk di Sitiung, Tuan Guru Munawar Kholil Jelaskan Empat Kunci Menuju Allah

Sitiung, tnaj.or.id – Jemaah Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah mengikuti ibadah suluk di Rumah Suluk Darul Aman Sitiung, Kabupaten Darmasraya, Sumatera Barat, mulai Rabu hingga Minggu (1-5 Oktober 2025). Pada pelaksanaan Suluk ini Tuan Guru Dr. SM Munawar Kholil Alkholidi, S.Th.I, M.Pd.I menyampaikan pesan tentang perjalanan spiritual menuju Allah SWT.

Menurut beliau, tidak ada jalan pintas atau kunci rahasia dalam mencapai makrifatullah, melainkan sebuah proses yang harus dijalani dengan kesungguhan dan keikhlasan oleh setiap Salik.

Tuan Guru Dr SM Munawar Kholil Alkholidi, S.Th.I, M.Pd.I

“Proses ini tetap harus dijalani, tetap harus diikuti oleh siapa pun agar kita bisa sampai kepada Allah, mengenal Allah, dan menuntut keridaan-Nya,” ujar Tuan Guru Munawar Kholil dalam tausiyahnya, Sabtu (4/10/2025) malam.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Majelis Mursyidin TNAJ ini menegaskan bahwa tujuan utama dari ibadah dan kehidupan spiritual bukanlah sekadar slogan atau motto, melainkan bentuk pengabdian sejati.

“Bagaimana kita bisa mengabdikan diri, dan mengekalkan kehadiran hati kita kepada Allah. Itulah tujuan hakiki dari keberadaan kita,” tambahnya.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa untuk sampai kepada Allah, seorang hamba harus menempuh empat tahapan penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yakni syariat, thariqat, hakikat, dan ma’rifat. Keempatnya merupakan kunci yang saling melengkapi dan menjadi dasar bagi kesempurnaan iman.

Sebagaimana dikutip dari Sayyidina Ali karamallahu wajhah, syariat adalah perkataan atau ajaran, artinya setiap orang yang hendak memasuki dunia thariqat harus memulai dengan memahami dan mengamalkan ilmu-ilmu syariat dengan benar. “Tidak ada cerita seseorang bisa mencapai thariqat tanpa dimulai dari syariat,” tegasnya.

Tuan Guru Dr Munawar Kholil yang juga Sekretaris Idaroh Aliyah JATMAN ini meluruskan anggapan keliru bahwa orang yang sudah bertarikat boleh meninggalkan syariat. Justru sebaliknya, perjalanan dalam thariqat harus dimulai dengan memperkuat syariat, yakni dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya secara konsisten.

Pelaksanaan Suluk di Rumah Suluk Darul Aman Sitiung

“Ketika pertama kali memulai suluk, yang kita latihkan adalah syariat, mulai dari mandi taubat, membersihkan diri, hingga melaksanakan shalat – shalat sunnah. Semua itu bagian dari syariat,” ujarnya.

Selama menjalani suluk, jamaah dilatih memperkuat pelaksanaan syariat melalui amalan dzikir, shalat, riyadhah, dan mujahadah. Namun, latihan ini tidak berhenti di tempat suluk saja, melainkan harus diteruskan setelah pulang. “Kalau belum bisa mengamalkan dengan sempurna, berarti perlu diulang lagi suluknya. Karena suluk itu latihan untuk membentuk kesempurnaan ibadah,” kata Tuan Guru Munawar Kholil.

Beliau juga mengingatkan agar para salik tidak hanya fokus pada aspek lahiriah semata. Syariat dan hakikat harus berjalan beriringan agar perjalanan spiritual menjadi seimbang dan tidak melenceng. “Syariat tanpa hakikat kering, hakikat tanpa syariat sesat. Keduanya harus saling mendukung,” tegasnya.

Menurutnya, syariat adalah ilmu lahiriah yang mengatur amal perbuatan, sementara hakikat adalah cahaya yang menuntun hati menuju Allah. “Syariat itu akhwali, artinya perkataan atau amalan lahiriah. Ia paling jauh sampai ke hati. Tapi hakikat membawa hati itu menuju Allah. Maka iman dan takwa letaknya di hati,” jelas beliau.

Mengakhiri tausiyahnya, Tuan Guru Munawar Kholil berpesan agar setiap umat Islam, ke mana pun menuntut ilmu agama, selalu menyeimbangkan antara pemahaman syariat dan penghayatan hakikat. Hanya dengan keseimbangan itulah, perjalanan menuju Allah akan menjadi sempurna bukan sekadar dipahami oleh lisan, tetapi diresapi oleh hati. (SM Mhd Abdul Malik)

One thought on “Suluk di Sitiung, Tuan Guru Munawar Kholil Jelaskan Empat Kunci Menuju Allah”

  1. Dr.KH.Syafaruddin Salami 4 October 2025

    Alhamdulillah, insyaAllah TNAJ semakin mewarnai kehidupan masyarakat dalam mengajak kepada kebaikan dan menuntun menuju makrifatullah secara kaffah

Add a Comment

Your email address will not be published.