Jejak Perjuangan Ulama TNAJ Mendidik Santri di Kepulauan Bangka Belitung

Bangka Selatan, tnaj.or.id – Peringatan Hari Santri Nasional 2025 menjadi refleksi perjuangan para ulama dan santri dalam membangun peradaban bangsa. Di Kepulauan Bangka Belitung, semangat itu diwujudkan oleh Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah (TNAJ) melalui pendirian dua pondok pesantren Darus Shofa di Bangka Selatan dan Belitung.
Dua lembaga pendidikan ini menjadi bagian dari visi besar TNAJ untuk mencetak ulama yang intelektual dan intelektual yang ulama, santri yang berilmu, beradab, dan siap menjadi pilar kekuatan bangsa.
Perjuangan membangun pendidikan Islam di Kepulauan Bangka Belitung diawali dari pembangunan Rumah Ibadah Suluk Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah. Dari tempat itulah semangat pembinaan ruhani tumbuh, hingga kemudian berkembang menjadi pondok pesantren sebagai pusat pendidikan formal dan intelektual bagi para santri.

Salah satunya adalah Pondok Pesantren Darus Shofa Bangka Selatan, berlokasi di Dusun Tambang 9, Desa Gadung, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Pesantren ini diresmikan pada 12 Januari 2023 oleh Tuan Guru Anwar Sazali Alkholidi, M.Pd, yang juga Ketua Pengurus Pondok Pesantren Darus Shofa.
“Pondok Pesantren Darus Shofa Toboali adalah cabang ketiga dari Pondok Pesantren Yayasan DR Syekh Salman Daim di Bandar Tinggi, Simalungun, Sumatera Utara, dan Pondok Pesantren Darus Shofa Kandis, di Provinsi Riau yang dirintis oleh Buya Syekh Salman Daim sejak tahun 1993. Kami melanjutkan perjuangan beliau dengan sistem pendidikan terpadu dan berasrama,” tutur Tuan Guru Anwar Sazali dalam peresmian kala itu.
Tuan Guru Anwar Sazali menambahkan, Pondok Pesantren Darus Shofa mencetak manusia muttafaqih fiddin, kader pemimpin umat yang berjiwa ikhlas, mandiri, berukhuwah Islamiyah, dan berpikir bebas dalam bingkai Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.

Sebagai pesantren modern, Darus Shofa menerapkan disiplin, kesederhanaan, dan keterbukaan berpikir tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman. Para ustaz berasal dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, Pondok Pesantren Darus Shofa Bangka Selatan menggelar berbagai lomba untuk para santri. Kegiatan ini berlangsung meriah dan penuh semangat di lingkungan pesantren.

Pimpinan Ponpes Darus Shofa Bangka Selatan, Syekh Muda Muhammad Rizal Syarif Alkholidi, S.Sos
Pimpinan Ponpes Darus Shofa Bangka Selatan, Syekh Muda Muhammad Rizal Syarif Alkholidi, S.Sos, usai melaksanakan upacara Hari Santri Nasional 2025 mengatakan pada peringatan hari santri tahun ini pengurus pesantren menggelar berbagai lomba untuk pengembangan potensi dan karakter para santri.
“Kami mengadakan lomba pidato dalam beberapa bahasa dan lomba azan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan santri dalam berbicara di depan umum serta meningkatkan pemahaman keagamaan mereka,” jelasnya.

Beliau menambahkan, sistem pendidikan di pesantren ini menggabungkan pendidikan agama, intelektual, dan ruhani. Santri diajarkan adab, kedisiplinan, serta mengikuti ibadah suluk di rumah ibadah suluk TNAJ yang berada di lingkungan pesantren.
“Ibadah suluk membentuk karakter santri menjadi insan yang taat, berakhlak, dan cinta Rasulullah SAW. Dari Bangka Selatan, kami ingin turut mengawal kemerdekaan Indonesia menuju peradaban dunia,” ujar Syekh Muda Muhammad Rizal Syarif Alkholidi.

Pengurus Ponpes Darus Shofa Belitung
Selain di Bangka Selatan, TNAJ juga membangun Pondok Pesantren Darus Shofa Belitung yang berlokasi di Jalan Raya Sijuk, Dusun Air Seruk, Desa Air Seruk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.
Pendirian pesantren ini juga diawali dengan pembangunan Rumah Ibadah Suluk TNAJ, yang menjadi pusat dakwah dan pembinaan ruhani masyarakat. Kini, pesantren tersebut tumbuh menjadi pusat pendidikan Islam yang melahirkan santri-santri dengan semangat keilmuan dan kesufian yang kuat.

Buya DR Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi, S.Ag, M.Hum Guru Besar Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah
Dalam momentum Hari Santri Nasional 2025, Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah, Buya DR. Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi, S.Ag., M.Hum, menegaskan pentingnya peran santri sebagai penjaga peradaban bangsa.
“Santri harus mampu menjawab dan menjadi jawaban dalam perkembangan peradaban di masa depan. Terus kobarkan semangat dalam jihad ilmu dan akhlak mulia untuk bangsa yang tercinta,” pesan Buya.

Buya DR Syekh Muhammad Nur Ali juga menegaskan motto TNAJ “Dari Pesantren untuk Indonesia dan Mancanegara.”. Motto ini menjadi semangat bersama bagi seluruh pesantren TNAJ di Indonesia, termasuk Darus Shofa Bangka Belitung, untuk terus membangun generasi yang berilmu, beriman, dan berakhlak mulia.