Tausiyah Milad Ke-56 Guru Besar TNAJ Buya DR Syech Muhammad Nur Ali Alkholidy

Subang, tnaj.or.id – Jemaah Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah (TNAJ) memperingati Milad Ke-56 Guru Besar Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah, Buya DR Syech Muhammad Nur Ali Alkholidy, S.Ag, M.Hum, yang diperingati setiap tanggal 11 November.

Pada milad tahun ini, Buya mengimbau seluruh muridnya baik Syekh Muda, Syarifah, maupun Khalifah agar aktif berdakwah mengajak umat untuk mengingat Allah, sehingga lahir ulama intelektual dan intelektual yang ulama.

“Ulama harus menguasai teknologi dan informasi, serta mampu mengikuti perkembangan zaman. Kita harus bisa memberikan solusi,” ujar Buya dalam tausiyahnya pada peringatan Hari Pahlawan dan Milad Ke-56 usai pelaksanaan ibadah suluk di Villa Vegasus 1, Kompleks Villa Ciater Highland Resort, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (10/11/2025) malam.

Buya menjelaskan bahwa tazkiyatun nafs dan tathhirul qulub atau pembersihan hati merupakan kunci perbaikan umat. Menurutnya, perubahan seseorang tidak cukup hanya melalui mindset, tetapi juga perlu perubahan heartset.

Doa bersama pada acara milad Ke-56 Buya DR Syech Muhammad Nur Ali Alkholidy

“Mindset bisa dirubah melalui pendidikan akademik, seminar, dan lainnya. Namun untuk merubah heartset tidak ada jalan lain kecuali dengan zikrullah,” tegas Buya.

Buya menambahkan, otak yang diisi ilmu pengetahuan akan menjadi pintar, sedangkan hati yang diisi zikir akan menjadi benar. Keduanya harus berjalan beriringan.

“Tidak bisa kita hanya pintar tetapi tidak benar, atau sebaliknya. Harus zikru wal fikru. Perpaduan antara pintar dan benar akan melahirkan gebrakan bermakna dalam kehidupan,” ungkap Buya menegaskan bahwa pesan ini merupakan amanah Rasulullah SAW yang harus disampaikan kepada umat.

Dalam tausiyahnya, Buya juga menekankan pentingnya mas’uliyatul ilmi atau tanggung jawab ilmu, yakni bagaimana ilmu dapat dipertanggungjawabkan serta memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Umi menyerahkan kue dalam acara Milad Buya Ke-56

“Kita bisa bermanfaat bagi orang lain tatkala kita berbuat, dan hasil perbuatan itu memberi manfaat bagi mereka. Ini yang disebut khairunnas anfa’uhum linnas (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya). Karena itu, Syekh Muda, Syarifah, dan Khalifah harus mengajak umat dekat kepada Allah melalui Syariat, Thariqat, Hakikat, dan Makrifat,” paparnya.

Pada peringatan Hari Pahlawan 2025, Buya menegaskan bahwa sebagai Mursyid TNAJ, ia memiliki tanggung jawab terhadap umat di seluruh wilayah Indonesia.

“Saya punya kewajiban dan hak untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, baik melalui pendidikan intelektual maupun pendidikan spiritual,” tegas Buya.

Peringatan Hari Pahlawan dan Milad Ke-56 Buya DR Syech Muhammad Nur Ali Alkholidy diisi dengan Zikir Akbar. Acara turut dihadiri Kepala Biro Kesra Provinsi Jawa Barat Andrie Kustria Wardana, S.STP., M.Si., Ketua MUI Ciater Kyai Idris, Ketua Jatman Kabupaten Subang Fadli, Ketua Laskar Sufi Nusantara Buya Herdi, serta tokoh dan pemuka masyarakat Subang lainnya.

Add a Comment

Your email address will not be published.

Pondok Pesantren Darusshofa

AYO MONDOK
PENERIMAAN SANTRI BARU

IBS Marjanul Qalbi

AYO MONDOK
PENERIMAAN SANTRI BARU