Guru Besar TNAJ Kukuhkan 75 Penguji dan 34 Moderator Sidang Munaqasyah ke-35

Simalungun, tnaj.or.id – Guru Besar Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah (TNAJ), Buya DR Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi, S.Ag, M.Hum, secara resmi mengukuhkan Tim Penguji, Moderator, dan Tim Jaga Tidur Istighoroh dalam rangkaian Sidang Munaqasyah Wisuda Syekh Muda dan Syarifah ke-35.

Pengukuhan berlangsung di Aula Pondok Pesantren Yayasan Buya DR Syekh Salman Daim, Desa Bandar Rejo, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (10/10/2025).

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Sidang Munaqasyah ke-35 TNAJ yang digelar sejak 6 hingga 16 Oktober 2025, dan akan berpuncak pada Haul ke-7 Allahuyarham Buya DR Syekh Salman Daim Alkholidi, mursyid ke-36 Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah.

Ketua Panitia Sidang Munaqasyah Wisuda Syekh Muda dan Syarifah ke-35, SM Muhammad Hasbi Ash Shadiqi, SH, menyampaikan bahwa kegiatan tahun ini diikuti oleh 159 peserta, dengan dukungan 75 penguji dan 34 moderator. Sidang munaqasyah akan berlangsung hingga Senin (13/10/2025) di lima ruang sidang yang telah disiapkan panitia.

SM Muhammad Hasbi Ash Shadiqi, SH, Ketua Panitia Sidang Munaqasyah Wisuda Syekh Muda dan Syarifah ke 35.

“Seluruh tim penguji dan moderator telah mengikuti pembekalan agar memahami standar operasional dan adab yang diterapkan dalam ajaran Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah,” ujar SM Muhammad Hasbi dalam sambutannya.

Selain para penguji dan moderator, Tim Jaga Tidur Istighoroh juga dikukuhkan untuk mendampingi peserta yang menjalani prosesi ruhaniyah selama pelaksanaan sidang.

Dalam arahannya, Buya DR Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi menegaskan pentingnya profesionalisme dan integritas bagi seluruh penguji dan moderator. Seorang penguji harus bekerja dengan niat yang lurus, adab yang tinggi, serta menjauhkan diri dari ego sektoral dan kepentingan pribadi.

Buya DR Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi

“Profesional itu artinya mengacu pada kebenaran, bukan pada kelompok, kepentingan, atau rasa suka dan tidak suka. Tugas penguji adalah membimbing dan menuntun peserta,” tegas Buya.

Buya juga menekankan bahwa pelaksanaan munaqasyah harus dijalankan dengan penuh kesakralan dan keikhlasan, agar setiap proses penilaian menjadi ladang ibadah dan peningkatan spiritual bagi semua pihak yang terlibat.

Selama proses sidang munaqasyah, para peserta menjalani rangkaian kegiatan ilmiah, zikir, dan tidur istighoroh yang dipandu langsung oleh panitia dan tim yang telah dikukuhkan.

Rangkaian Sidang Munaqasyah ini akan ditutup dengan Haul ke-7 Allahuyarham Buya DR Syekh Salman Daim Alkholidi, pendiri sekaligus mursyid ke-36 Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah.

Pusat Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah Bandar Tinggi, Simalungun

Kegiatan puncak dijadwalkan pada Rabu, 15 Oktober 2025 malam, di Pusat TNAJ, Rumah Ibadah Suluk Darus Shofa Li Ahli Wafa, Desa Bandar Rejo, Simalungun.

Acara haul akan dihadiri ribuan jamaah dari berbagai daerah di Indonesia dan menghadirkan ulama terkemuka, Buya Dr. H. Arrazy Hasyim, Lc., S.Fil.I., M.A.Hum, sebagai pengisi tausiah.

Add a Comment

Your email address will not be published.