Ratusan Warga Bandar Padang Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW Bersama Jemaah TNAJ

Riau, tnaj.or.id – Ratusan warga Desa Bandar Padang, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, memadati Masjid Nurussholihin pada Minggu malam (21/9/2025) untuk menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara yang penuh khidmat ini digelar oleh pemerintahan desa Bandar Padang dan para pengurus masjid bekerja sama dengan jemaah Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah (TNAJ).

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ernawati, yang melantunkan surat Al-Ahzab ayat 21–24 tentang suri teladan Rasulullah. Lantunan ayat-ayat tersebut menggetarkan hati jamaah dan menambah kekhusyukan suasana.

Ketua Masjid Nurussholihin, Bandar Padang Suwerman

Ketua Pengurus Masjid Nurussholihin, Suwerman, mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Bandar Padang serta seluruh pengurus masjid dan musholla yang hadir. Dia mengajak jamaah untuk memperbanyak sholawat. “Mari kita fokus bersholawat dengan hati kita, semoga kita mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW. Dan mari kita dengarkan apa yang disampaikan Syekh Muda Muhammad Azmi Siregar tentang bagaimana meneladani akhlak mulia Rasulullah,” ujarnya.

Kepala Desa Bandar Padang, Aprisal, SH

Kepala Desa Bandar Padang, Aprisal, SH, juga memberikan apresiasi kepada para Khalifah Bandar Padang Khalifah Ibrahim dan para Khalifah TNAJ dari Belilas yang telah mengisi acara, serta pengurus BPD, PKK, pemuda-pemudi, dan pengurus masjid serta musholla se-Desa Bandar Padang.

Dia menambahkan bahwa dua masjid di desa tersebut telah kompak menyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad SAW secara bersama. “Semoga apa yang disampaikan Syekh Muda Muhammad Azmi Siregar dapat menjadi ilmu bagi kita untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW, dan semoga ke depan acara seperti ini dapat kita buat lebih meriah lagi dalam kebersamaan,” katanya.

Syekh Muda Muhammad Azmi Siregar, S.Pd.I

Dalam tausiahnya, Syekh Muda Muhammad Azmi Siregar, S.Pd.I, murid Mursyid TNAJ Buya DR. Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi, S.Ag., M.Hum., menyampaikan bahwa dasar agama yang dibawa Rasulullah adalah nikmat iman, nikmat Islam, dan nikmat ihsan. Dia menegaskan bahwa akhlak mulia Rasulullah SAW adalah puncak dari agama, yang di dalamnya terdapat adab, dan di dalam adab terkandung ilmu. “Akhlak itu adalah aplikasi dari ilmu dan adab,” ujarnya.

Syekh Muda Azmi mengingatkan bahwa di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, yaitu hati. “Apabila hati itu baik, maka baik pula perkataan dan perbuatannya,” tuturnya.

Menurutnya, berbicara tentang adab tak lepas dari tazkiyatun nafs atau pembersihan jiwa, yang caranya dilakukan dengan membersihkan hati melalui ilmu tasawuf dan jalan thariqat.

“Orang tasawuf menjaga adab, dan adab itu disebut nur. Nabi Muhammad SAW mengajarkan adab sebagai rahmatan lilalamin. Sejak kecil, Nabi Muhammad dibersihkan hatinya, dan saat dewasa beliau mengasingkan diri hingga menerima wahyu pertama melalui Malaikat Jibril. Surat Al-Alaq menjadi tanda awal risalah Nabi Muhammad SAW dengan perintah menyebut nama Allah,” jelasnya.

Beliau menambahkan, “Guru yang mursyid inilah yang menanamkan cinta kepada Allah dan Rasulullah, memberikan cahaya ke dada umat manusia, menuntun kita beriman kepada Allah dan Rasulullah, mengajarkan Islam secara kaffah, serta membimbing umat menjadi insan yang ihsan.”

Syekh Muda Azmi juga menyampaikan petuah dari Ibnu Arabi: “Ada dua jalan menuju Allah: yang pertama, dari Allah menuju Al-Qur’an; dan yang kedua, dari Al-Qur’an menuju Allah.” Pesan ini, menurutnya, menegaskan bahwa awal agama mengenal Allah, untuk mengenal Allah tentunya kita harus belajar melalui guru yang mursyid yang dapat mengenalkan kita kepada Allah melalui ajaran Syariat, Thariqat dan Hakikat.

Sedangkan yang kedua memahami dan mengamalkan Al-Qur’an adalah jalan hakiki menuju kedekatan dengan Allah, untuk itu kepada orangtua harus memasukkan anak anaknya kepada lembaga pendidikan agama dan terbimbing hatinya untuk mengenal Allah.

Syekh Muda Azmi menutup tausiah dengan mengingatkan bahwa ajaran Rasulullah ini juga diamalkan oleh para pengikut Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah melalui ibadah suluk, membersihkan jiwa dan melatih hati untuk mengenal Allah di bawah bimbingan guru yang mursyid.

Peringatan Maulid Nabi di Bandar Padang tahun ini menjadi momentum spiritual untuk meneguhkan iman, adab, dan akhlak. Tausiah Syekh Muda Azmi memberi inspirasi mendalam bahwa meneladani Rasulullah adalah komitmen yang harus diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Syekh Muda Azmi kemudian mengutip hadis Nabi Muhammad SAW: “Uṭlubul-‘ilma farīḍatan ‘alā kulli muslimin wa muslimah” (Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimah, HR. Ibnu Majah).

Dia menegaskan, “Inilah sebabnya kita harus menuntut ilmu kepada guru yang mursyid, yang mewarisi ilmu Nabi Muhammad SAW, agar kita dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan benar, mencintai Allah dan Rasulullah dengan makna yang sesungguhnya.”.

Add a Comment

Your email address will not be published.