Buya Syekh Muhammad Nur Ali: Ilmu Tanpa Ghosyatillah Akan Membawa Kerusakan

Batam, tnaj.or.id – Buya DR. Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi, S.Ag, M.Hum, Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah, menegaskan bahwa ilmu yang tidak disertai Ghosyatillah kesadaran atas pertolongan dan rahmat Allah SWT akan menimbulkan kerusakan, bukan kebaikan.
“Ilmu itu harus digerakkan oleh Ghosyatillah agar menjadi Nur (cahaya) yang menuntun pada kebajikan. Jika tidak, ilmu akan mencari penggerak lain yaitu hawa nafsu yang akan menjadikan Nar (api) yang membakar amarah mengarah pada kerusakan,” ungkap Buya dalam tausiah bimbingan suluk di Rumah Suluk Darul Muqorrobin, Batam, Kamis (18/9/2025) malam.

Buya DR Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi saat memberikan tausiah bimbingan kepada jemaah suluk di RIS Darul Muqorrobin Batam
Menurut Buya, ghosyatillah itu defenisi dari khauf (rasa takut) dan mahabbah ilahi (cinta kepada Allah). Ketika keduanya hadir dalam hati, ilmu akan menjadi cahaya yang memberi manfaat bagi diri dan seluruh makhluk. Sebaliknya, ilmu yang bergerak oleh hawa nafsu akan mengarah pada kejahatan dan amarah, sebagaimana peringatan Allah dalam Al-Qur’an (QS. Yusuf: 53) bahwa nafsu cenderung mendorong kepada keburukan.
“Tatkala ilmu digerakkan hawa nafsu, ia menghasilkan Nar (api) yang membawa mudharat. Tetapi jika ilmu digerakkan Ghosyatillah, ia menjadi Nur (cahaya) yang menebar kebaikan,” jelas Buya.
Buya menambahkan, melatih diri zikir kepada Allah bisa dilakukan melalui ibadah suluk yang dibimbing oleh guru yang Mursyid sehingga akan mendapatkan Nur (Natijah Tsamroh), jika tanpa bimbingan guru yang Mursyid dikhawatirkan akan mengikuti hawa nafsunya dan mendapatkan Nar (Neraka) yang membawa pada kesesatan.

Jemaah suluk di RIS Darul Muqorrobin Batam
Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah membimbing umat agar senantiasa berzikir kepada Allah di dalam hatinya sehingga sifat-sifat buruk (mazmumah) dapat terkikis, digantikan sifat-sifat mulia (mahmudah).
Pesan Buya DR Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi ini mengingatkan kita bahwa pentingnya menjalani ibadah suluk dalam bimbingan guru yang Mursyid untuk melatih hati terus berzikir kepada Allah, sehingga kita sadar bahwa ilmu adalah rahmat Allah. Dengan kesadaran itu, ilmu dapat diarahkan untuk melakukan kebaikan sehingga membawa berkah, dan memberi manfaat bagi seluruh alam.
MasyaAllah keren semoga membawa borkah