Pondok Pesantren Marjanul Qalbi Jambi Gelar Kuliah Umum Bersama Wali Santri

Jambi, tnaj.or.id – Pondok Pesantren Marjanul Qalbi Jambi, menggelar Kuliah Umum untuk santri dan wali santri dalam pembukaan Tahun Ajaran Baru 2025–2026, Minggu, (10/8/2025).
Acara ini mengusung tema “Peran Santri Sebagai Pilar Rahmatan Lil Alamin”, yang menegaskan komitmen pesantren dalam mencetak generasi santri berilmu, berakhlak, dan bermanfaat bagi umat.
Kegiatan ini menghadirkan Pimpinan Pondok Pesantren Al Husna Deli Serdang, Sumatera Utara, Ustadz Muhammad Najmi Husna, MA, sebagai pembicara dan Pimpinan Pondok Pesantren Marjanul Qalbi Jambi, Tuan Guru Dr SM Munawar Kholil Alkholidi, S.Th.I, M.Pd.I.
Pimpinan Pondok Pesantren Marjanul Qalbi Jambi, Tuan Guru Dr SM Munawar Kholil Alkholidi, S.Th.I, M.Pd.I, menjelaskan bahwa pesantren yang dipimpinnya menerapkan kurikulum 24 jam yang mencakup seluruh aktivitas santri, mulai dari bangun tidur hingga kembali beristirahat. Pendidikan, kata beliau, tidak hanya berlangsung di kelas atau majelis, tetapi juga melalui kegiatan sehari-hari seperti bersih-bersih lingkungan, kerja sama, dan pembiasaan akhlak.
“Program utama kita adalah kaderisasi. Santri dan alumni dibina untuk menjadi kader di berbagai bidang seperti bahasa, kaligrafi, dan keterampilan lain sesuai kebutuhan pondok. Bahkan, santri yang berpotensi akan kita kirim ke lembaga lain untuk pendidikan khusus,” ungkapnya.
Beliau menambahkan, pesantren juga memiliki program panti asuhan yang setiap tahun menerima santri yatim atau tidak mampu dengan fasilitas, pendidikan, dan perlakuan yang sama seperti santri lainnya. Untuk menunjang kemandirian, pondok mengembangkan program ekonomi seperti kebun sayur, kolam ikan, dan kafe, yang hasilnya dimanfaatkan untuk kebutuhan pesantren.
“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan fasilitas dan program agar mampu mencetak generasi penerus yang berilmu, berakhlak, dan mandiri, dengan dukungan semua pihak,” tegas Tuan Guru Munawar Kholil.
Dalam arahannya, Pimpinan Pondok Pesantren Al Husna Deli Serdang, Sumatera Utara, Ustadz Muhammad Najmi Husna, MA, menegaskan bahwa pondok pesantren adalah wadah perjuangan atau jihad yang melibatkan seluruh elemen di dalamnya, mulai dari guru, santri, wali santri, karyawan, hingga tukang.
Beliau mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an, “Walladzina jahadu fina lanahdiyannahum subulana”, “Orang-orang yang berjihad di jalan Kami, pasti akan Kami tunjukkan jalan-jalan keluar bagi mereka.”.
Ustadz Najmi mengajak seluruh santri, guru, dan wali santri untuk memperbarui niat. Menurutnya, niat yang tulus karena Allah akan mengantarkan pada kemudahan dan jalan keluar dari setiap kesulitan.
Beliau juga mengingatkan bahwa tujuan datang ke pesantren adalah tholabul ‘ilmi, menuntut ilmu, bukan menuntut fasilitas mewah. “Kalau niat menuntut ilmunya kuat, apa pun yang ada di pondok akan terasa nikmat, walau sayur kadang kurang garam atau air mandi keruh, semua itu bagian dari proses belajar,” jelasnya.
Ustadz Muhammad Najmi pun menekankan pentingnya kesabaran dan keteguhan hati. Dengan mengutip pepatah man sabata nabata, siapa yang bertahan, dialah yang akan tumbuh. Ustadz Najmi mengajak santri untuk terus istiqamah dalam menuntut ilmu, karena setiap langkahnya berada di jalan Allah dan akan selalu dibimbing menuju keberhasilan.
Acara ini juga menampilkan beragam kreativitas santri, mulai dari pertunjukan hadroh, seni bela diri, seni tari, seni baca Alquran hingga penampilan bahasa. Penampilan tersebut menjadi bukti bahwa Pondok Pesantren Marjanul Qalbi Jambi, bukan hanya membentuk santri berilmu agama, tetapi juga mengasah bakat dan potensi di berbagai bidang. *