
Darul Aman
RIS Darul Aman Sitiung adalah Rumah Ibadah Suluk ketiga dibangun oleh Allahyarham Buya DR Syekh Salman Da’im (Silsilah ke 36 Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah). RIS Darul Aman didirikan sebagai pusat kegiatan suluk, riyadhah, dan mujahadah. RIS Darul Aman menjadi tempat berkumpulnya jamaah dalam melaksanakan riyadah dan mujahadah melalui suluk dalam bimbingan Tarekat Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah Jalaliyah.
RIS Darul Aman memiliki sejarah dalam pengembangan ajaran Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah di Indonesia. Dibangun mulai tahun 2004 di Nagori Kurnia Selatan, Sitiung 3 (Blok B) Kecamatan Sungai Rumbai, Kabupaten Dhamasraya, Provinsi Sumatera Barat.
Menurut Nazir RIS Darul Aman, Syekh Muda Muhammad Nasir menerangkan, Buya DR Syekh Salman Da’im pernah menyampaikan bahwa pendirian rumah ibadah suluk Darul Aman merupakan amanah Guru Buya Prof Syekh H Jalaludin (Silsilah 35 TNAJ).
Mulanya RIS Darul Aman berdiri di kawasan Sungai Dareh sekitar tahun 2003, lalu dipindahkan ke Nagori Kurnia Selatan, Sitiung 3 pada tahun 2004 di atas tanah hibah jemaah Alm Tuan Jamaludin.
Proses pembangunan kurang lebih satu tahun dengan material kayu yang menjadi ciri khas RIS Darul Aman. Kemudian pada tanggal 12 April 2005, Buya Syekh Salman Da’im meresmikan RIS Darul Aman ditandai dengan kegaiatan Suluk Perdana yang dihadiri seluruh jemaah TNAJ dari berbagai Provinsi serta dihadiri Bupati Dharmasraya dan pejabat daerah.
Saat ini RIS Darul Aman terus berkembang. Tuan Guru Dr. SM Munawar Kholil Alkholidi, S.Thi, M.Pd.I, melanjutkan pembangunan dengan mendirikan Islamic Boarding School (IBS) Kampus 2 Sumatera Barat, sebagai pusat pendidikan Tahfiz Alquran dan pendidikan spritual santri IBS Marjanul Qalbi.
Adapun kegiatan Ibadah Suluk di Darul Aman dilaksanakan setiap dua bulan pada bulan genap mulai tanggal 1 hingga tanggal 5.
Di kawasan rumah ibadah ini, juga dikembangkan Kebun RiS Darul Aman sebagai bagian dari kemandirian dan keberkahan majelis. Berbagai komoditas pertanian tumbuh subur di area ini, seperti:
-
Sayur-sayuran: bayam, kangkung
-
Tanaman buah: kelapa dan durian (termasuk durian jenis Musang King)
-
Serta tanaman pangan lainnya yang dikelola secara alami oleh jamaah dan masyarakat sekitar.
RIS Darul Aman Sitiung bukan hanya menjadi simbol warisan spiritual para masyaikh Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah, tetapi juga terus berkembang sebagai pusat riyadah dan mujahadah melalui praktik suluk.
Layanan & Fasilitas
- Kamar Standar
- Khatam Tawajuh
- Khatm Kwajagan
- Parkir Motor & Mobil